Suatu penyakit yang sekarang menjadi salah satu pusat perhatian untuk melakukan penanganan dan preventif merupakan penyakit varises. Varises itu sendiri merupakan adanya pembengkakan pada pembuluh darah karena adanya peningkatan tekanan.
Dengan adanya rasa nyeri disertai juga dengan gatal-gatal, sakit, rasa berat, kram, dan komplikasi lainnya yang dapat dirasakan oleh pasien. Saat ini, varises diperkirakan mempengaruhi 25-30% pasien wanita dan 10-20% pada pasien laki-laki.
Ada beberapa pengujian yang dapat dilakukan untuk menentukan apakah adanya varises atau tidak, salah satunya merupakan Uji Trendelenberg namun jarang digunakan jika ada USG Doppler.
USG Doppler sekarang menjadi baku emas atau gold standardas atau gold standard yang digunakan untuk tes pemindaian pertama varises yang bersifat nyaman dan tidak invasi untuk pasien yang akan mendapatkan pengecekan. Faktor resiko lebih tinggi dimiliki oleh wanita dan dampaknya bisa kepada arah estetikanya.
Pasien datang untuk kepada pelayanan medis biasanya karena masalah kosmetik dikarenakan penampilan yang dihasilkan oleh varises itu sendiri. Banyak dari mereka yang merasa tidak nyaman dengan penampilan dan ingin menghilangkan agar tampil lebih baik.
Maka dari itu, Klinik Varises RS Universitas Airlangga bersamaan dengan Varises Indonesia yang dibentuk oleh dr. Niko Azhari Hidayat, Sp.BTKV, Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular, telah menyediakan fasilitas untuk melakukan praktisi khusus untuk varises itu sendiri.
Dibentuknya klinik ini merupakan salah satu cara pencegahan dan perawatan untuk
kondisi vaskuler dan diutamakannya untuk varises karena varises bisa menyebabkan kematian walaupun salah satu penyakit yang tidak terlalu dipedulikan oleh masyarakat pada umumnya. Ada beberapa hal yang bisa diunggulkan dari sebuah klinik yang mengutamakan penyakit varises.
“Klinik kita memang mengarahkan brand ke masalah pemburuh darah pada wanita. Harapannya para wanita Indonesia tidak pergi keluar negeri untuk mencari pengobatan,” ungkap dosen Fakultas Kedokteran Umum Unair ini.
Klinik ini yang pasti mengutamakan untuk menghilangkan bekas yang dihasilkan oleh varises pada para pasien. Bisa dikatakan menjadi suatu layanan terpadu yang dilakukan seputar penyakit yang harus ditingkatkan kesadaran akan akibatnya ke depannya.
Endovenous Radio Frequency Ablation (EVRFA)merupakan pengobatan varises menggunakan teknologi frekuensi radio untuk mengablasi pembuluh darah. Sejauh ini, ada dua macam teknik ablasi yang sudah dapat dilakukan didalam Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), yaitu Endovenous LaserAblation (EVLA) dan Endovenous Rafio Frequency Ablation (EVRFA).
RSUA adalah rumah sakit pendidikan pertama di Indonesia yang melakukan teknologi EVRFA ini. Walaupun begitu, EVRFA memberikan hasil yang EVLA tetapi keduanya bisa memberikan hasil yang sangat baik dengan bantuan adanya konsultasi dengan dokter yang tersedia dari pihak Klinik Varises RS Universitas Airlangga. (Naomi Lesmana)
Referensi
Digital Health Class, Article Writing, Naomi Lesmana
Diagnosis Varises, Web Alomedika
Varises, e journal-medistra
FInalis Puteri Indonesia diberi pembekalan soal varises, d-onenews
Web RS Universitas Airlangga
Web Varises indonesia