Varises Pada Atlet, Apakah Mungkin Terjadi?

  • Home
  • -
  • Health Tips
  • -
  • Varises Pada Atlet, Apakah Mungkin Terjadi?

Apa Itu Varises ?

Varises adalah pembuluh darah yang membesar dan menonjol di bawah kulit karena aliran darahnya tidak lancar. Biasanya, darah di pembuluh vena mengalir ke jantung dengan bantuan katup kecil yang mencegah darah mengalir balik. Namun, jika katup ini melemah, darah bisa menggenang dan membuat pembuluh darah melebar, sehingga munculah varises!

Varises bisa muncul di berbagai bagian tubuh, tapi paling sering terjadi di kaki. Ini karena kaki harus bekerja lebih keras untuk memompa darah kembali ke jantung, melawan gaya gravitasi. Makanya, orang yang banyak berdiri atau memiliki pekerjaan yang menuntut aktivitas berat di kaki lebih rentan mengalami kondisi ini.

Kok bisa Atlet Terkena Varises?

Ilustrasi seorang atlet berlari
Ilustrasi seorang atlet berlari

Aktivitas Intens dan Tekanan pada Kaki

Selain orang yang berdiri lama, ternyata atlet juga berisiko terkena varises. Aktivitas olahraga yang intens bisa memberikan tekanan besar pada pembuluh darah di kaki. Saat berlari, melompat, atau mengangkat beban, tekanan ini bisa melemahkan katup vena yang seharusnya mencegah darah menggenang.

Kurangnya Peregangan dan Istirahat

Selain itu, kurangnya peregangan, istirahat yang minim, dan faktor genetik juga bisa meningkatkan risiko. Jadi, meskipun olahraga baik untuk kesehatan, atlet tetap perlu menjaga keseimbangan latihan dan pemulihan agar tidak memberikan beban berlebih pada pembuluh darah mereka.

Peningkatan Tekanan Darah di Kaki

Atlet sering mengalami peningkatan tekanan darah di kaki saat melakukan latihan berat. Setiap kali mereka melompat, berlari, atau mengangkat beban, pembuluh darah kaki harus bekerja lebih keras untuk memompa darah kembali ke jantung. Seiring waktu, tekanan berulang ini bisa melemahkan katup vena yang bertugas mencegah aliran balik darah. Jika katup vena tidak lagi bekerja dengan baik, darah bisa menggumpal di pembuluh darah, menyebabkan varises.

Jadi, meskipun olahraga baik untuk kesehatan, atlet tetap perlu memperhatikan bagaimana mereka melatih tubuhnya agar tidak memberikan beban berlebih pada pembuluh darah mereka.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Varises pada Atlet

Mungkin terdengar aneh, tapi beberapa faktor ini bikin atlet juga beresiko kena varises:

1. Tekanan Berlebih pada Kaki

Atlet, khususnya yang sering lari, angkat beban, atau main bola, memberikan tekanan besar pada kaki. Tekanan ini bisa bikin katup vena melemah, aliran darah pun jadi nggak maksimal. Contohnya, seorang pelari maraton yang harus berlari jarak jauh dalam waktu lama bisa mengalami tekanan berlebih di pembuluh darahnya.

2. Olahraga Berlebihan

Olahraga emang bagus, tapi kalau terlalu sering dan tanpa istirahat yang cukup, otot bisa kelelahan dan pembuluh darah bisa melemah. Seorang pesepakbola yang latihan hampir setiap hari tanpa pemulihan yang cukup mungkin mulai merasakan nyeri di betisnya akibat aliran darah yang tidak optimal.

3. Faktor Genetik

Kalau ada keluarga yang punya riwayat varises, risiko atlet buat kena varises juga lebih tinggi, meskipun mereka rutin olahraga. Misalnya, seorang atlet tenis yang ibunya juga mengalami varises bisa mengalami hal serupa meskipun sudah melakukan berbagai langkah pencegahan.

4. Kurangnya Pendinginan dan Peregangan

Setelah latihan berat langsung diam aja? Itu nggak bagus buat sirkulasi darah, bisa bikin tekanan di pembuluh darah makin besar. Misalnya, seorang pemain basket yang langsung duduk setelah pertandingan tanpa melakukan peregangan bisa mengalami pembengkakan di kakinya akibat darah yang menggenang.

5. Sering Berdiri Lama

Atlet juga sering berdiri lama saat latihan atau bertanding. Kalau nggak diimbangi dengan gerakan yang pas, darah bisa tertahan di bagian bawah kaki dan bikin varises muncul. Misalnya, seorang wasit sepak bola yang harus berdiri dan berlari di lapangan selama 90 menit bisa mengalami gangguan sirkulasi yang berujung pada varises.

Tanda-Tanda Varises pada Atlet

Kalau kamu atlet atau sering olahraga dan mengalami ini, hati-hati ya :

  • Kaki sering terasa berat atau pegal, terutama setelah latihan intensif.
  • Betis dan pergelangan kaki bengkak, terutama setelah lama berdiri atau berlari.
  • Pembuluh darah terlihat menonjol dan berkelok-kelok, biasanya di bagian betis atau paha.
  • Kram otot lebih sering, terutama di malam hari, yang bisa mengganggu kualitas tidur.
  • Muncul sensasi kesemutan atau terbakar di kaki, terutama setelah aktivitas berat.

Cara Mencegah dan Mengatasi Varises pada Atlet

Mencegah varises bukan berarti harus mengurangi aktivitas olahraga, tapi lebih ke bagaimana menjaga keseimbangan antara latihan, pemulihan, dan perawatan tubuh.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan atlet untuk mengurangi risiko varises adalah:

1. Gunakan Kaus Kaki Kompresi

Ilustrasi orang memakai stoking kompresi
Ilustrasi orang memakai stoking kompresi

Untuk menjaga sirkulasi darah tetap lancar, gunakan kaus kaki kompresi. Kaus kaki ini bisa membantu mengurangi tekanan di kaki, serta mencegah pembengkakan dan kelelahan otot setelah latihan. Selain itu, banyak atlet profesional memakai ini, baik saat latihan, bertanding, maupun dalam perjalanan panjang untuk menjaga kenyamanan dan mencegah varises.

2. Lakukan Peregangan dan Pendinginan

Ilustrasi orang melakukan peregangan
Ilustrasi orang melakukan peregangan

Setelah latihan berat jangan langsung berhenti, tetapi luangkan waktu untuk stretching agar aliran darah tetap lancar dan otot tidak tegang. Misalnya, seorang pelari yang melakukan peregangan setelah berlari jauh akan membantu mengurangi tekanan di pembuluh darahnya, sehingga risiko varises bisa ditekan.

3. Atur Intensitas Latihan

Ilustrasi orang istirahat setelah olahraga
Ilustrasi orang istirahat setelah olahraga

Selanjutnya, jangan berlebihan latihan tanpa istirahat. Beri tubuh waktu untuk tetap jaga kesehatan. Seorang atlet angkat besi yang terlalu sering melakukan squat berat tanpa istirahat cukup bisa lebih rentan mengalami varises karena tekanan terus-menerus pada pembuluh darahnya.

4. Angkat Kaki Setelah Olahraga

Ilustrasi orang mengangkat kaki
Ilustrasi orang mengangkat kaki

Untuk membantu darah kembali ke jantung dengan lancar, cobalah tiduran sambil mengangkat kaki lebih tinggi dari jantung selama 10-15 menit. Misalnya, setelah sesi latihan yang melelahkan, pemain basket bisa berbaring dan menempelkan kakinya ke dinding untuk memperlancar aliran darah serta mencegah pembengkakan.

5. Pola Makan yang Sehat

Ilustrasi pola makan sehat
Ilustrasi pola makan sehat

Jaga kesehatan pembuluh darah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan antioksidan. Jangan lupa juga untuk minum air yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Seorang atlet yang mengonsumsi cukup sayuran hijau dan buah-buahan cenderung memiliki pembuluh darah yang lebih sehat dibandingkan dengan yang kurang gizi.

 

Kesimpulan

Jadi, atlet juga bisa kena varises, terutama kalau sering memberikan tekanan besar ke kaki tanpa perawatan yang tepat. Tapi jangan khawatir! Dengan kebiasaan yang baik seperti pakai kaus kaki kompresi, peregangan rutin, dan menjaga pola makan, risiko varises bisa diminimalkan. Dan buat kamu yang aktif olahraga, jangan anggap sepele tanda-tanda varises ya! Jaga kesehatan kaki biar tetap bisa berlari, melompat, dan beraksi tanpa rasa nyeri atau gangguan lainnya. Tetap sehat dan tetap aktif!

 

Jadi sekarang tunggu apalagi? jika kalian mengalami gejala yang memicu munculnya varises atau bahkan sudah muncul segera konsultasikan ke klinik varises indon­­­­esia. Sekarang, kamu bisa dengan cepat memilih waktu konsultasi yang sesuai dengan jadwal yang di inginkan. Cukup klik tautan di bio kami dan akses layanan Bebas Varises Program dengan panduan yang praktis dan mudah diikuti. 💙

Dapatkan Informasi Lebih Lanjut:
📷 Instagram: [@klinik.varises]
📞 WhatsApp/Telp: [+62-8133235-5540]
📘 Facebook: [Varises Indonesia]
🌐 Website: [www.varisesindonesia.com]

Mulai langkah pencegahan varises kamu sekarang!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *